15.40 kukayuh sepeda menuju tempat Mail. Yah, kami merencakan akan pergi ke Gunung Api Purba, sekedar meyempatkan waktu bersama di tahun baru bersama teman-teman kuliahku.
Kurasa setelah tiga puluh menit berlalu aku telah sampai di tempat Mail, ku obrolkan beberapa topik ringan canda tawa. Kita kala itu bertujuh, Aku, Mail, Bayu, Ibnu, Ganjar, Andhi dan Teguh. Kita berangkat dengan menggunakan empat buah motor, aku bersama Mail, lanjutnya Teguh sama Andhi, Ganjar Ibnu, dan sayang Bayu harus sendiri. Kurasa ini salah si Ganjil.
Kita berangkat dari tempat Mail jam 17.00 (kurasa). Di tengah perjalanan kita berhenti di sebuah angkringan di daerah Patuk, Kita makan bareng, nasi telor tetap menjadi sahabat kami, mahasiswa. Entah apa yang kami obrolkan, semua hanyut seperti air dan waktu berjalan hingga akhirnya Magrib dan kami menyegerakan pergi. Kurang lebih tiga kilometer dari angkringan tadi kita sampai di tempat tujuan kita, di Nglanggeran di Gunung Api Purba, mulai kita basuh badan dan kita ambil soal magrib berjamaah, seperti biasa adegan saat ingin sholat, saling tunjuk imam,.. dimanapun kapanpun sudah kayak iklan teh botol sosro..
Setelah selesai, kita mulai pendakian kita. Cukup berkesan saat aku mulai dapat kenalan di perjalanan naik, rombongan kami dengan teman-teman dari UII, Aku ambil antrian paling belakang dari rombonganku. Sedang secara berturut turut didepanku Mail, Bayu, Ibnu, Teguh, andhi, Ganjar. Unik, saat ada temen UII (Alhamdulillah cewek) yang ngajakin bareng terus saat proses naik, Aku membantunya menggunakan senter untuk penerangan jalannya.. kita nggak bener-bener akrab, tapi kurasa cuma butuh waktu biar kita jadi akrab. :D
Tapi ya.. semua berubah, saat negara Ganjar mempercepat langkah. Kalau aku nggak ikut cepat ntar kepisah rombongan, kalau cepat-cepat berakhir sudah.. lalu terinspirasi film KERAMAT saat seorang pria dari rombongan itu memilih untuk pisah rombongan buat njagain seorang cewek lalu akhirnya mati (lupa nama siapa tokoh prianya), Ngeri juga, akhirnya aku putusin buat lanjut ikut cepat. Kurasa Mail cukup berasakan hal yang serupa, terbukti kita selalu memilih memperlampat langkah agar menjadi yang paling berlakang. Tapi ya.. akhirnya pisah sama rombongan UII nya,
Udah deh 40menitan berlalu dan kita sampai di puncak. Sesampainya kita buat tenda dan aku mengambil spesialis penerangan jalan seperti JOB ku tadi sebelumnya saat perjalanan. Dengan semangat 45 kuterangi malam yang syahdu itu dengan senter pinjaman. Tenda kuning biru membutuhkan waktu 20menit untuk dapat berdiri, hal ini dipengaruhi oleh warna tenda. Jika kami meyewa tenda merah waktu pendirian menjadi 30 menit, dan saat menyewa tenda biru waktu sebesar 25 menit ditambah dihadirkan Desy Ratnasari untuk menyanyikan lagu tenda biru.
Waktu itu cuaca cukup cerah sepertinya, yang jelas hujan tak turun malam itu. dari proses pendirian itu, aku membuat janji satu tahunku, 'taun depan aku yang bongkar tenda'. dan tentu saja, mereka menyutujui dan aku terus pada job peneranganku. Setelah tenda berdiri, bukan tidur yang menjadi prioritas utama kami. Nyalakan kompor dan masukkan kopi menjadi teman orolan didepan tenda. setelah itu kami ambil alas koran dan tikar dan pergi ke sekitar untuk dapat pemandangan yang lebih bagus, andhi teguh ganjar bayu memainkan kartu remi untuk menghibur diri, sedang aku mail dan ibnu melakukan obrolan gayeng, dimulai masalah pesawat terbang, lari ke pekerjaan dan gajinya, lari ke nelayan, lari ke bajak laut, masuk ke obrolan one piece, analogi tokoh onepiece dan dosen dan sampai tahap ini permainan remi berakhir dan semua memutuskan untuk serius pada obrolan itu, diambil beberapa cemilan dan lanjut obrolan mengenai esensi kuliah, kerajaan di Indonesia, tingkat kesuksesan dan... lalu andhi dan Teguh memutuskan untuk kembali ke tenda dan pergi menuju pos 3 untuk mendapat view kota yang lebih baik.
Dari proses kembali ke tenda, ditemui sesosok perkecuan yaitu wafi dan dewi. pertemuan yang tidak disengaja, ternyata dunia terlalu sempit, tak cukup kita bertemu di kampus.. eh saat mendirikan tenda kita jadi tetanggaan. Kita bantu mendirikan tenda wafi (sebenarnya aku sama sekali nggak bantu), setelah jadi, kami kembali menuju tempat tikar kami untuk mengobrol dan tetanggaku memutuskan untuk istirahat sejenak di tenda.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 kurasa saat obrolan kami lanjutkan, kali ini dengan berkurangnya dua personil yaitu teguh dan andhi yang akhirnya memutuskan untuk menuju pos 3. terbesit pemikiran aneh, 'apa yang dilakukan dua orang cowok tersebut'? Hanya mereka berdua yang tahu. Obrolan enteng kami terus mengalir, walau kutahu ada makna-makna dalam setiap obrolan tersebut, aku merasa kurasa teman-temanku memang telah dewasa dan sering mimikirkan hal-hal yang akan berhubungan dengan masa depan mereka, walau secara sepintas kurasa kami hanyalah segerombolan anak yang acuh atas apa yang terjadi disekitarnya.
Saat tahun baru akhirnya datang, kami nyalakan lampion pemberian wafi dan ternyata.. tak bisa terbang, mungkin lampion mulai lelah. akhirnya kami hanya menjadi penonton kembang api di langit, entah kenapa harus kembang api. kurasa itu cukup bagus untuk dilanjutnya di proses debat kami, sayang sudah selesai.
Kami ambil foto sebentar dan masuk ke tenda untuk maka mie dan tidur, rencananya. Akhirnya rencana makan mie dilaksanakan, kta membuat mie rasa bakso kari ayam. sedangkan tetangga wafi membuat jagung bakar. setelah perut terisi dan waktu menunjukkan 01.30 kami memutuskan beranjak menuju tempat tidur. Formasi yang kami lakukan adalah 3-4 dimana di bagian tenda dalam terdiri atas andhi, teguh, abrid dan ibnu, sedang di bagian dalam agak luar mail, ganjar dan bayu.
Pagi datang, janji satu tahun bongkar tenda (akhirnya dibantu teman juga), kita foto-foto sambil turun, aku sakit perut. kita pulang dengan cepat.. bon voyage 2014!
*Beberapa menilai bahwa petasan adalah pemborosan, perayaan tahun baru tak sesuai dengan budaya kita, mengganggu tidur orang lain, terutama anak kecil dan bayi, Merusak alam, membuat sampah di mana-mana. Mendingan tidur di rumah dan berharap petasan tak mengganggu dirinya atau orang lain.
Kuaturkan Maaf jika kegiatan kami termasuk salah satu itu, walau maaf memang tak merubah sesuatu. Tanpa petasan, kurasa dan semoga kami tak mengganggu orang lain, kami tidur, kami sayangi alam kami, kami bawa sampah kami kebawah.
Yang membuatku berkesan bukan akibat tahun yang berganti, tahun berganti hanya soal pergantian digit. Namun berkesan, karena ada waktu bersama dengan teman-temanku untuk bercengkrama. :)
Ada satu nama yg gak di sebut ketika di dalam tenda.?
BalasHapusApa kah 1 orang itu sesok kage atau bayangan.? Itu masih mesteri penulis hiiii
wkkw, iiyo ada yang typo sepertinya... tak benahin lagi bang
BalasHapussaya mau menambahkan sedikit untuk postingan mas abrid. sebenarnya pemborosan tidak hanya disebabkan karena membeli petasan atau kembang api. tetapi juga disebebkan karena membeli kalender baru. padahal kalender tahun kemarin masih bagus dan layak pakai. mungkin itu saja mas abrid tambahan dari saya. Terima kasih
BalasHapuswkwk ngekek, ampun suhu. sendika dawuh saran diterima... saya tak pake kalender 2014 saja kalau begitu, alhamdulilah masih bagus punya saya
BalasHapus