Minggu, 25 Januari 2015

Pun aku masih menunggu

berapa lama, kau terus menari dalam rintikan hujan?
tak takutkah kau akan demam?
mari kemari, biarkan sedumu kubasuh dengah godaan dan kain perca bajuku
hingga akhirnya sepi itu tercerai menjadi abu.
yang akan lenyap tersapu angin, terbang dengan cepatnya,
hingga mata tak pernah tahu kemana abu itu terbang
ya secepat itu pula,
lalu kau akan kembali menari disana.
entah rintik gerimis atau rembulan cerah menjulang.
tak peduli lagi dengan isak sedumu lalu.
kau telah tumbuh ceria lagi kali ini.
tak sendiri, dengan ditemani bunyi bunyi kecil dan teman-temanmu.
aku hanya sedikit dilupakan, itu setidaknya lebih baik.
kau pernah sempatkan ada disini, walau cuma sebentar menanyakan seduku.
pun aku masih menunggu.
pun Adam masih merasa kesepian di antara indahnya Surga.
pun ikan kecil menabrakkan wajahnya pada kaca cermin akan tangan mungilmu.
pun cemara-cemara tak tumbuh atas bayangannya sendiri.
pun perjamuan makan selalu tetap menyediakan minumnya.
akhirnyapun, kau tetap kemari..
aku hanya perlu menunggu, dan aku memang masih ingin terus menunggumu.
hingga daun terakhir pohon casuarina jatuh.

(Sleman/Abrid/Januari/2015)

Yah, akhirnya galau lagi kan.. gara-gara hujan nih. wkkwk. Ditambah sendirian dikost, Ambilah dokumen-tasi berposes sedikit, nggak jelas maksudnya apa. Fotonya samping juga jadi sok asik, di miring miringin. Sumpah sok asik, *bahasa yang baru ngetrend di kontrakan.

Yah, sajak yang ceritanya baru suka orang, tapi yah.. kita jauhan. Ibaratnya dia hidup di rintik hujan tadi, dia di dunianya dan aku diduniaku. Tentu masih di alam yang sama yaitu alam manusia. Yah dia adalah orang yang pekerja keras, atau entah cuma kurasa. Lalu saat dia merasa lelah terkadang dia datang, atau aku justru mendatanginya. Mulai kuajak bicara, lalu yah.. secepat itu.

Saat sudah selesai, kita kembali dijauhkan. Ibarat kau kembali hujan-hujanan, kau kembali ke kehidupanmu lagi dengan segala pekerjaanmu. Kau telah lupa alasan kau datang padaku kemarin atau kemarinnya lagi, bahkan terkadang aku hanya mendengar ceritamu tanpa kau bertanya cerita ceritaku.

lalu aku tetap putuskan untuk mencoba menunggumu, yah.. alay memang wkwkw. 
Tak ada yang bisa hidup sendiri, aku yakin itu. Toh Adam butuh Hawa, Ikan kecil senang banget lihat tangan, kesepian mungkin? atau yah.. itu pohon cemara, tumbuh dibawah bayang-bayang cemara lainnya kan? kayaknya belum pernah tahu pohon cemara tumbuh cuma satu tok dalam satu kawasan, setidaknya dia punya teman tumbuh di sekelilingnya *jadi sok tahu kan. Jadi yah, ntar juga pasti datang lagi.. Masih disini kok aku. Tak tunggu sampai pohon cemaranya gugur, kayaknya sih nggak bakal gugur.. jadi yah, makin alay deh.

Akhirnya kurasa tulisan sajaknya jadi ngawur, jadi pembual. Tapi yah, penting asik lah, buat ngisi kegiatan liburan nggak jelas ini. Nggak usah di anggep hati, walau memang kadang tulisan adalah penggambaran suasana hati. Toh, kalau hati tak dijaga ya sama aja, ada titik jenuh juga lah jaga hati. apalagi nggak ada pemicu semangatnya. Jadi ya, kayak cuma bualan pagi hari..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger