Jika suka adalah bagian dari kehidupan
maka dia adalah satu hal yang ada karena yang lainnya
yang menjadi akibat dari sebab
yang merupakan sebab dari adanya akibat
buruk dan baiknya telah diatur sendiri olehnya
dari dan jadi apa juga telah diketahui sendiri olehnya
Kamis, 29 Januari 2015
Minggu, 25 Januari 2015
Bercakap dengan Langit
kala cahaya titik terhapus oleh awan putih.
dia datang memenuhi cakrawala
memintaku temaram di kaki bukit
mulai kupandang mata putih itu
seraya kulakukan tarian likurai
dia datang memenuhi cakrawala
memintaku temaram di kaki bukit
mulai kupandang mata putih itu
seraya kulakukan tarian likurai
Pun aku masih menunggu
berapa lama, kau terus menari dalam rintikan hujan?
tak takutkah kau akan demam?
mari kemari, biarkan sedumu kubasuh dengah godaan dan kain perca bajuku
hingga akhirnya sepi itu tercerai menjadi abu.
yang akan lenyap tersapu angin, terbang dengan cepatnya,
hingga mata tak pernah tahu kemana abu itu terbang
tak takutkah kau akan demam?
mari kemari, biarkan sedumu kubasuh dengah godaan dan kain perca bajuku
hingga akhirnya sepi itu tercerai menjadi abu.
yang akan lenyap tersapu angin, terbang dengan cepatnya,
hingga mata tak pernah tahu kemana abu itu terbang
Harmonika sukma
kecilkan suara harmonikamu, biarkan gelap itu menghampirimu.
untuk menyamarkan mata tertutupmu, untuk mengetahui apa yang sanubarimu katakan.
masihkah kau ragu atas sanubarimu itu? atau kau tak pernah tahu arti dari sanubarimu?
ajak dia ke perjamuan makan bersama sukmamu, biarkan dia senang lalu kau mulai obrolkan.
sesekali berdehem, lalu kau tanyakan.
apa saja yang menjadi gundahmu, antara rencana-rencana dan pilihan-pilihan mu.
untuk menyamarkan mata tertutupmu, untuk mengetahui apa yang sanubarimu katakan.
masihkah kau ragu atas sanubarimu itu? atau kau tak pernah tahu arti dari sanubarimu?
ajak dia ke perjamuan makan bersama sukmamu, biarkan dia senang lalu kau mulai obrolkan.
sesekali berdehem, lalu kau tanyakan.
apa saja yang menjadi gundahmu, antara rencana-rencana dan pilihan-pilihan mu.
Pertanyaan Daun dan Genting
Ribuan bunyi-bunyi kecil bermula, teriringi angin sedu.
berharap rintik embun akan singgah pada daun dan genting.
walau segera menggejala pertanyaan antara angin, daun dan genting.
Daun tak pernah bohong atas angin, entah lemah atau jujur?
genting tak pernah jujur atas angin, entah kuat atau bohong?
berharap rintik embun akan singgah pada daun dan genting.
walau segera menggejala pertanyaan antara angin, daun dan genting.
Daun tak pernah bohong atas angin, entah lemah atau jujur?
genting tak pernah jujur atas angin, entah kuat atau bohong?
Kamis, 01 Januari 2015
Bon Voyage !
15.40 kukayuh sepeda menuju tempat Mail. Yah, kami merencakan akan pergi ke Gunung Api Purba, sekedar meyempatkan waktu bersama di tahun baru bersama teman-teman kuliahku.
Kurasa setelah tiga puluh menit berlalu aku telah sampai di tempat Mail, ku obrolkan beberapa topik ringan canda tawa. Kita kala itu bertujuh, Aku, Mail, Bayu, Ibnu, Ganjar, Andhi dan Teguh. Kita berangkat dengan menggunakan empat buah motor, aku bersama Mail, lanjutnya Teguh sama Andhi, Ganjar Ibnu, dan sayang Bayu harus sendiri. Kurasa ini salah si Ganjil.
Langganan:
Postingan (Atom)