Sabtu, 30 April 2016

Alasan Untuk Bicara

Aku mengitari jalan dengan menjalang
merah kuning dan hijau bukan lagi persoalan
hingga akhirnya kulihat seorang anak terdiam
diam di bawah nyala merah merona lampu
mulai kuhentikan dan ikut menikmatinya
menikmati dinginnya hujan dan hiruk pikuk kendaraan
dia tak memiliki teman bicara, itulah kenapa dia terdiam
bahkan jikalau dia punya, aku tahu dia tetap akan diam
tak ada alasan untuknya bicara
terlebih untuk orang halimunan yang datang dan pergi
sekedar hanya untuk menghabiskan waktu bercengkrama?
aku mulai memikirkan untuk menghampiri
lantas mungkin dia akan bilang "siapa kau!", begitu bentaknya!
lalu menggejala dibenakku, benarkah diam adalah emas?
terlalu dini untuk kuputuskan dan aku beranjak
kurasa terkadang diam menjadi penelantaran tanggung jawab
sepertiku yang diam dan terus maju kali ini
tanpa menoleh anak kecil kesepian itu lagi
mungkin tak selamanya diam adalah emas
definisikan sendiri sebongkah emas itu
hingga aku tak perlu mencari
alasan untuk bicara

(Sleman/Abrid/Januari/2015)

VEKTOR LOGO SMPN 1 WATES (ESSAWA)

Nah, beberapa hari lalu pengen nyari nih logo dari mantan SMP ane dulu, SMP N 1 Wates, alias ESSAWA. Logo essawa ada banyak sih di internet, tapi belum ada yang bentuk vektor, atau bisa jadi emang belum nemu. Akhirnya mencoba menggambar ulang biar jadi vektor, kali ini dibuat make format corel. Mau dibesarin di kecilin sesuai media pokoknya anti pecah.
daripada kelamaan sumangga yang mau vektor logo essawa smp n 1 wates bisa di sedot di sini :

(DOWNLOAD VEKTOR LOGO ESSAWA)

ekstensi filenya .CDR X4. semoga membantu bagi yang memerlukan. Salam kotak kotak.

Mulai dari mana?


Aku bersua
pada potongan-potongan berwarna coklat
Dimana kuceritakan
tentang langkah kecil hari-hariku
Dan soal langkah itu,
Yah, aku tak sedang ingat lagi
kaki mana yang kulangkahkan pertama
yang kuayunkan pertama untuk mengawali gerakku
potongan-potongan coklat itu serasa ingin menggurui
Cepatkan hela nafas, kecilkan suara
Besarkan pikiran, lamakan tindakan
Lamakan,
Bukankah langkah akhirnya teriring?
Tak peduli lagi kaki mana yang pertama
Toh kau tetap bergerak
Mungkin kau memang harus berhenti bertanya
Untuk menyegera melangkah
dan menoleh lagi nanti
Sudah seberapa jauh
hasil dan jarak yang telah kaulalui
dari titik awalmu itu

(Sleman/Abrid/Februari/2015)

Temaram di Batas Asa


Terkadang datang malam ini
malam dimana tangan mungil usil membuka ruang-ruang
ruang-ruang untuk tempat menaruh suka ataupun duka
yang keduanya tersusun rapi pada sebuah rak
aku perlu dirimu, untuk membantuku memilah
ruang suka dan ruang duka untuk tempat singgah nostalgia malam ini
pilah saja yang suka, sini sini berikan padaku
aku ajak kau bercakap soal waktu
waktu suka saat kita bersama
yang nyatanya tak pernah terjadi
kausa, aku tetap temaram di batas asa
kau memang maya
aku mengambil ruangnya
dan ternyata duka


(Sleman/Abrid/Maret/2016)

Bayang Berhenti

Tak bisakah kau pergi?
sejenak saja, biarkan malam ini sendiri
menepi di ujung mimpi
tak usah kau datang lagi
bayang berhenti
ayolah kau berhenti
hentikan langkahmu disitu
aku ingin mencari seseorang
yang sepertimu tapi bukan kamu
yang dapat berbicara dan bersuara
yang sepertimu tapi bukan kamu
yang dapat mendengar dan menghibur
mungkin di belakang sana
menyegaja menunggu senja
hingga saat kucari
itu hanyalah sia
dan yang kutemui tak lain tak bukan
hanya kau lagi
berapa kali kucoba agar kau berhenti
itu tak akan pernah bisa
karena Risalah-Nya
kita selalu cocok

(Sleman/Abrid/8 Maret/2016)


Powered By Blogger